Menyembuhkan Swimmbladder Arwana Super Red (ikan nungging)
Posted: December 4, 2018 Filed under: HOBI, PENDIDIKAN | Tags: arowana, arowana super red, arwana, arwana super red, bladder, dunia, ikan bagus, ikan indah, ikan mahal, ikan naga, ikan nungging, nungging, penyakit, Sehat, sembuh, super red, swimm, total Leave a commentArwana Super Red merupakan ikan hias terbaik dan terindah di dunia. Ikan ini dipercaya bisa mendatangkan rejeki dan aura keberuntungan bagi pemiliknya. Inilah yang menyebabkan ikan Arwana Super Red memiliki nilai ekonomis yang tinggi, harganya bisa tembus ratusan juta rupiah.
Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh Aro Mania, adalah swimbladder desease alias ikan berenang nungging kebawah. Konon penyakit ini merupakan penyakit yang paling susah disembuhkan dari sekian jenis penyakit yang biasanya menyerang Arwana Super Red.
Tentu sahabat tidak mau khan ikan kesayangannya sakit, apalagi sampai sekarat hingga mati dalam usia muda. Konon Arwana Super Red merupakan Ikan Naga yang bisa berusia ratusan tahun.
Nah sahabat Aro Mania tidak perlu kuatir, segala jenis penyakit bisa disembuhkan.
Berikut cara menyembuhkan swimbladder desease pada Arwana Super Red :
- Turunkan air akuarium setinggi bodi Arwana sampai ikan berenang dengan mendatar / tidak nungging.
- Pasang pompa arus / gelembung oksigen pada akuarium.
- Puasakan Arwana selama 3-4 hari (jangan diberi makan).
- Berikan obat Metronidasol 2 butir dan Tetracyclin 2 butir setiap malam selama 3-4 hari berturut-turut.
- Jika dalam 3-4 hari ikan sudah sehat (berenang normal, tidak goyah), tambahkan air pada akurium sampai full. Jika belum sehat, lanjutkan treatment sampai 7-14 hari.
- Setelah ikan sehat dan air akuarium full, berikan makan berupa kelabang, jangan beri makanan yang lain.
- Makanan kelabang diberikan 3-4 hari sampai stamina ikan fit.
- Setelah fit, barulah boleh diberikan makan jangkrik, potong kaki belakangnya agar tidak melukai perut arwana yang sedang dalam masa pemulihan.
- Tambahkan ikan sapu-sapu pada akuarium sebanyak 4 ekor, dan tankmate Arwana (misal : ikan kapiat) sebanyak 4 ekor.
- Setelah sehat total, proses pemberian makan dirombak ulang, berikan makan satu hari, besoknya puasa satu hari, lalu makan lagi satu hari, dan puasa lagi satu hari.
- Puasa selang satu hari ini bertujuan agar Arwana Super Red bisa berumur panjang, syukur-syukur bisa ratusan tahun.
- Jaga kondisi air tetap baik, bersihkan filter air secara teratur, dan pasang lampu UV C agar air tidak lumutan.
Demikian sekilas sharing mengenai penyembuhan penyakit nungging Arwana Super Red. Menurut pengalaman Aro Mania, hampir semua Arowana berpotensi mendapatkan penyakit swimbladder (misal : setelah ikan loncat keluar akuarium, ikan ditangkap menggunakan jaring, memberikan makan sembarangan terlalu banyak, dll).
Kebanyakan Arowana Super Red mengalami gejala nungging ketika masih kecil (panjangnya kurang dari 30 cm). Hal ini mungkin dikarenakan organ dalamnya belum kuat dalam menerima tekanan baik secara mental maupun psikis. Setelah tubuh Arowana Super Red kekar dan besar, biasanya jarang mengalami gangguan swimbladder. Makan teraman yang bisa diberikan pada Arwana adalah Jangkrik, Kelabang, dan Udang kecil atau Udang besar yang dipotong-potong sesuai ukuran mulut ikan.
Makanan Kodok, Cicak, Laba-laba, Kecoa kurang bagus buat Super Red (menurut pengalaman Aro Mania), kecuali ikan sudah besar banget barulah boleh dikasi makan yang aneh-aneh, hehe.
Okay sahabat demikian sekilas sharing, semoga Arwana Super Red nya selalu sehat bahagia dan panjang umur ya, begitu juga dengan pemiliknya.
Salam damai dari Pulau Seribu Dewa, sampai jumpa lagi di lain kesempatan. God Bless You.
Moy Beauty Salon
Posted: March 12, 2018 Filed under: DIARI, HOBI | Tags: BALI, beauty, Cantik, Damai, DENPASAR, monicha, promosi, pulau, sading, salam, salon, surga Leave a commentDi suatu malam berhubung ada promo perdana di Moy Beauty Salon, mengajak Putu Nuniek Hutnaleontina, seorang guru Yoga di Denpasar, untuk berhias disana. Lumayan hasilnya kinclong dan mulus hehe.
Bila sahabat ingin mencoba berhias di Moy Salon, dapat menghubungi Kadek Monicha Febrianti di 085 732 699 460.
Monicha berasal dari Seririt Singaraja, dan sekarang tinggal di Sading Badung. Salon ini merupakan salon mobile sehingga menerima panggilan rias ke rumah sahabat seputaran Denpasar dan Bali.
Bila ingin melihat facebook doi, bisa klik di Monicha Febri.
Demikian sekilas sharing pada hari ini, selamat beraktivitas sahabat, semoga menyenangkan dan lancar sentosa ya.
Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya, terima kasih sudah berkunjung sejenak.
Mutiara Kilat
Posted: February 18, 2017 Filed under: DIARI | Tags: BALI, beautiful, happy, island, keep, life, mutiara, Peace, stay Leave a commentManusia adalah makhluk yang paling gila. Mereka memuja Tuhan yang tidak terlihat dan merusak alam yang terlihat tanpa menyadari bahwa alam yang sedang mereka rusak sebenarnya adalah manifestasi Tuhan yang mereka puja.
– Hubert Reeves –
Pelesiran Pura Luhur Andakasa, Pura Silayukti, dan Pura Goa Lawah
Posted: January 31, 2017 Filed under: BUDAYA, DIARI, HOBI | Tags: kedamaian, pencerahan, pura goa lawah, pura luhur andakasa, pura silayukti, Rahajeng, Rahayu, sejahtera, spiritual day Leave a commentSuatu ketika dilakukan perjalanan spiritual di Bali bagian Timur. Tirta Yatra dilakukan bersama Turah Agung dan Dewa Ayu sekalian pelesiran mencari suasana.
Berangkat dari Denpasar kami mampir dulu di Pesinggahan Klungkung untuk sekedar mencari angin dan mengisi bahan bakar perut.
Pura pertama yang kami kunjungi yaitu Pura Goa Lawah, disini kita sembahyang dan sekedar menikmati seliweran kelelewar yang jumlahnya banyak sekali. Sungguh indah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah selesai di Pura Goa Lawah kami langsung menuju Pura Andakasa yang letaknya lumayan dekat dari sana. Ya Pura Andakasa merupakan salah satu dari 9 Pura Dewata Naw Sanga yang ada di Bali.
Sungguh senang bisa bersembahyang di Pura yang keren ini. hoho. Suksma Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kertha waranugraha Nya. Seusai sembahyang kami sempat membeli sebotol arak asli Karangasem yang ada di warung depan pura.
Lumayan seru hari ini bisa sembahyang ke beberapa Pura yang terkenal di Bali khususnya bagian Timur.
Setelah selesai sembahyang di Pura Andakasa kami fotoan sejenak dan menikmati semilir angin yang menghampiri langit cerah siang ini.
Menjelang sore kami bertolak menuju Pura Silayukti yang lokasinya di Padang Bai, lumayan dekat dari Pura Andakasa.
Disana kami sempat mampir sejenak di pinggir pantai dan menikmati biru laut menawan. Hamparan samudra yang membentang menyadarkan kita bahwa hidup ini begitu lengkap dan teramat indah.
Banyak pula wisatawan mancanegara yang melakukan persembahyangan di Pura Silayukti.
Disamping kisah persembahyang, disini juga terjadi kisah perkenalan dua sejoli yang saling bersama, eeeaaaaaaaa. Semangat maksimal Turah ajuzzz.
Banyak hal yang terjadi di hari ini yang belum bisa diungkapkan, yang pasti kita semua pada hari ini sangat bahagia sentosa.
Bila para sahabat sempat mampir ke Bali bagian Timur, sangat bagus mencoba mengunjungi Pura Andakasa, Pura Goa Lawah dan Pura Silayukti, wisata spiritual sekaligus cuci mata. hehehe.
Terima kasih sudah berkunjung kawan, sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Tetap jaga semangat dan perdamaian abadi, selamat menikmati hidup ini dalam kebahagiaan yang kongruen.
Untuk mengetahui Pura Andakasa lebih lanjut, semeton bisa berselancar di situs babad bali, silayukti dan andakasa.
Jalan-jalan ke Desa Adat Tenganan Bali Aga
Posted: January 31, 2017 Filed under: BUDAYA, HOBI | Tags: adat istiadat, aga, Asri, BALI, Damai, INDAH, KARANGASEM, khas, love, mantap mamen, PELESIRAN, perang pandan, sejuk, tenganan, wisata budaya Leave a commentTenganan Bali merupakan tempat fenomenal yang ada di Bali, dimana terdapat suku Bali Aga yang mendiami area ini.
Menurut sebagian versi catatan sejarah, kata Tenganan berasal dari kata “tengah” atau “ngatengahang” yang memiliki arti “bergerak ke daerah yang lebih dalam”. Kata tersebut berhubungan dengan pergerakan masyarakat desa dari daerah pinggir pantai ke daerah pemukiman di tengah perbukitan, yaitu Bukit Barat (Bukit Kauh) dan Bukit Timur (Bukit Kangin).
Sejarah lain mengatakan bahwa masyarakat Tenganan berasal dari Desa Peneges, Gianyar, yang dulu disebut sebagai Bedahulu. Menurut cerita rakyat, Raja Bedahulu pernah kehilangan salah satu kudanya dan orang-orang mencarinya ke Timur. Kuda tersebut ternyata ditemukan tewas oleh Ki Patih Tunjung Biru, orang kepercayaan sang raja. Atas loyalitasnya, Ki Patih tunjung Biru mendapatkan wewenang untuk mengatur daerah yang memiliki aroma dari bangkai (carrion) kuda tersebut. Ki Patih mendapatkan daerah yang cukup luas karena dia memotong bangkai kuda tersebut dan menyebarkannya sejauh yang dia bisa lakukan. Itulah asal mula dari daerah Desa Tenganan.
Agenda jalan-jalan ke Tenganan dilakukan bersama dengan keluarga besar Ida Bagus Muter. Ada Ibu Jero Sukreni, Gus Rai, Gus Adi, Gus Abi, Riza Permana, Ida Bagus Djelantik, Monicha Febri dan Nuniek Hutnaleontina.
Sejenak menikmati tuak Tenganan Karangasem di sebuah Jineng, bangunan kuno khas Bali.
Jalan-jalan di Tenganan ini juga dalam rangka Ibu Jero Sukreni bertemu dengan teman lamanya pada saat PKL dulu di masa sekolah.
Lumayan lah menikmati hari indah di tempat yang fenomenal dan klasik ini.
Keseharian kehidupan di desa ini masih diatur oleh hukum adat yang disebut awig-awig. Hukum tersebut ditulis pada abad ke-11 dan diperbaharui pada tahun 1842. Rumah adat Tenganan dibangun dari campuran batu merah, batu sungai, dan tanah. Sementara atapnya terbuat dari tumpukan daun rumbi. Rumah adat yang ada memiliki bentuk dan ukuran yang relatif sama, dengan ciri khas berupa pintu masuk yang lebarnya hanya berukuran satu orang dewasa. Ciri lain adalah bagian atas pintu terlihat menyatu dengan atap rumah.
Penduduk desa ini memiliki tradisi unik dalam merekrut calon pemimpin desa, salah satunya melalui prosesi adat mesabar-sabatan biu (perang buah pisang). Calon prajuru desa dididik menurut adat setempat sejak kecil atau secara bertahap dan tradisi adat tersebut merupakan semacam tes psikologis bagi calon pemimpin desa. Pada tanggal yang telah ditentukan menurut sistem penanggalan setempat (sekitar Juli) akan digelar ngusaba sambah dengan tradisi unik berupa mageret pandan (perang pandan). Dalam acara tersebut, dua pasang pemuda desa akan bertarung di atas panggung dengan saling sayat menggunakan duri-duri pandan. Walaupun akan menimbulkan luka, mereka memiliki obat antiseptik dari bahan umbi-umbian yang akan diolesi pada semua luka hingga mengering dan sembuh dalam beberapa hari. Tradisi tersebut untuk melanjutkan latihan perang rutin dan menciptakan warga dengan kondisi fisik serta mental yang kuat. Penduduk Tenganan telah dikenal sebagai penganut Hindu aliran Dewa Indra, yang dipercaya sebagai dewa perang.
Masyarakat Tenganan mengajarkan dan memegang teguh konsep Tri Hita Karana (konsep dalam ajaran Hindu) dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tri berarti tiga dan Hita Karana berarti penyebab kebahagiaan untuk mencapai keseimbangan dan keharmonisan. Tri Hita Karana terdiri dari Perahyangan (hubungan yang seimbang antara manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis antara manusia dengan manusia lainnya), dan Palemahan (hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya).
Terima kasih sudah berkunjung sobats, jangan lupa mampir ke Tenganan ya bila sedang pelesiran di Bali bagian Timur. Sampai jumpa di kesempatan lainnya, selamat beraktivitas semoga kita semua sehat dan bahagia selalu, aamiin…..
Untuk mengenal Desa Tenganan lebih lanjut bisa melalui situs Wikipedia Tenganan, Aroeng Binang, Kompas Travel.
Meajar – ajar ring Pura Puncak Penulisan
Posted: January 30, 2017 Filed under: DIARI, HOBI | Tags: Astungkara, BALI, damai selalu, jro mangku rock and roll, kintamani, meajar-ajar, puncak penulisan, puri peguyangan denpasar, Rahajeng, Rahayu Leave a commentTirta yatra ke Pura Puncak Bukit Penulisan dilakukan pada saat acara meajar-ajar Memukur Puri Peguyangan 2016.
Dalam perjalanan ini diriku satu kelompok dengan Made Kopi alias Degun yang diketuai oleh Jero Mangku Metal Turah Manik Wirayudha.
Selama perjalanan kita banyak bersenda gurau mengenai kehidupan dan seluk beluk yang melingkar di dalamnya.
Dan tidak ketinggalan juga bersenda gurau dengan Bule yang bermain ke sana. Sungguh bangga bisa lahir dan hidup di Bali, pulau penuh kedamaian, spiritual, dan taksu kebahagiaan. Terima kasih Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Tentunya tak lupa juga merekam moment berharga dengan Partner In Crime mister Kopi Kopi Serigala. eeeaaaaaa. Terima kasih banyak sudah berkunjung sobat, sampai jumpa di pertemuan berikutnya ya. Semoga kita sehat dan bahagia selalu serta diberkahi rejeki dalan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Agar sahabat bisa mengetahui Pura Puncak Penulisan secara lebih lengkap, sebaiknya berkunjung ke situs Babad Bali.
Tirtayatra Kahyangan Puncak Mangu
Posted: January 30, 2017 Filed under: DIARI, HOBI | Tags: Badung, BALI, Damai, Dewata Nawasanga, mendaki, partner in crime, pencerahan, Plaga, Pura Puncak Mangu, Rahajeng, Rahayu, spiritual journey, suci, TIRTAYATRA Leave a commentPura Puncak Mangu merupakan salah satu dari Pura Dewata Nawa Sanga yang berlokasi di daerah Plaga, Petang, Badung Bali.
Perjalanan suci ini dilakukan bersama dengan Jero Mangku Rock n Roll, pangeran Puri Peguyangan, A.A.N. Wiradharma.
Persembahyangan pertama dilakukan di pelinggih yang ada di kaki gunung Catur.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Puncak Gunung Catur selama 1 jam 40 menit (energi anak muda) dalam jarak tempuh 2020 meter di atas permukaan laut.
Sebelum mencapai puncak Mangu, di pertengahan gunung Catur akan terdapat pelinggih dan tempat meminta tirta / air suci yang nantinya dihaturkan di puncak sebelum dibawa pulang.
Selesai persembahyang di puncak Mangu kami menuju Jembatan Bangkung, yang merupakan terdalam di Indonesia.
Selama perjalanan pendakian kita akan banyak melihat penghuni alami, sang kera si raja hutan beserta segenap pasukannya dengan suara kode mistis.
Bila sahabat ingin melakukan pendakian ke Puncak Mangu, sebaiknya menyiapkan makanan dan minuman karena di pertengahan gunung tidak ada penjual makanan. Lumayan asik khan makan di puncak setelah selesai menaklukkan Gunung Catur yang merupakan gunung tertinggi kedua di Bali.
Yah demikianlah sekilas sharing perjalanan spiritual di hari yang adem ini.
Kita akan sangat bahagia bila sudah sampai di puncak karena sepanjang perjalanan sungguh melelahkan, beruntungnya kesehatan kita secara alami disembuhkan oleh oksigen dan zat alami tumbuhan di sepanjang perjalanan mempesona.
Seru juga kalau sahabat dalam perjalanan menuju Plaga dilakukan touring menggunakan motor bersama pasukan. hehe.
Pada hari ini pun sejumlah pasukan cetul dan vespa touring, sebagian menunggu di kaki gunung, sebagian lagi mendaki sembahyang di Puncak Mangu.
Waktu yang bagus untuk memulai pendakian yaitu pagi hari pukul 08.00 WITA.
Salam damai dari pulau seribu sorga sobats, semoga kita sehat dan bahagia selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Salam manis dari si golden emas yang imut-imut di kaki gunung Catur menawan.
Untuk mengetahui Pura Puncak Mangu lebih rinci, kawan-kawan bisa berselancar di situs Babad Bali, Keranjang.
Berbagi dengan sahabat Panti Asuhan Yasa Kerthi Karangasem
Posted: January 30, 2017 Filed under: BUDAYA, HOBI | Tags: BALI, berbagi itu indah, bless, charity, god, happy, ida bagus rai ekarsa, KARANGASEM, panti asuhan yasa kerthi, Peace, Ulang Tahun, us Leave a commentYayasan Yasa Kerti Karangasem adalah sebuah yayasan yang saat ini menampung sekitar 30 orang anak.
Mereka terdiri dari 7 orang anak sekolah dasar, 12 orang anak SMP, dan 11 orang SMA.
Kunjungan ke Panti Asuhan Yasa Kerthi dilakukan bersama dengan keluarga besar Ida Bagus Ketut Muter dalam rangka ulang tahun anak beliau, Ida Bagus Rai Ekarsa.
Rombongan terdiri dari Ratu Aji Muter, Ibu Jero, Gus Rai, Riza Permana, Nuniek Hutnaleontina, Gus Abi, Gus Adi, Yusti Effendi, Ida Bagus Djelantik, dan Monicha Febri.
Kunjungan diisi dengan kuis, olahraga bareng, permainan Anti Korupsi dan makan-makan serta berdoa bareng.
Sungguh senang hati bisa berbagi dengan anak-anak Panti Asuhan, bisa saling memahami dan memaknai hidup.
Semangat buat kita semua ya, astungkara semuanya sehat dan bahagia selalu, svaha..
Bagi para sahabat yang ingin melaksanakan bhakti sosial di seputaran Karangasem, bisa memilih Panti Asuhan Yasa Kerthi sebagai salah satu tujuan.
Bermain sambil bercanda sambil menikmati suasana.
Anak-anak harus diberikan pendidikan Anti Korupsi sejak dini untuk menjadikan kader-kader penerus bangsa pribadi yang elok nan indah permai.
Demikianlah sekilas sharing mengenai ulang tahun Ida Bagus Rai Ekarsa melalui kegiatan berbagi di Panti Asuhan Yasa Kerthi. Terima kasih sudah berkunjung sobats, sampai jumpa lagi di lain waktu.
Terima kasih sudah berkunjunga sobat, untuk mengetahui Yayasan Yasa Kerthi lebih lanjut bisa berselancar di situs Stoples
Journey to Uluwatu Temple
Posted: January 30, 2017 Filed under: BUDAYA, DIARI, HOBI, Uncategorized | Tags: aman, BALI, Damai, Dewata Nawasanga, dirgahayu RI 71, god bless us, layangan janggan, menyambut hari kemerdekaan, merdeka, mertasari sanur, naga raja, Pura Uluwatu, Rahajeng, Rahayu, sentosa, spiritual day, terima kasih Tuhan Leave a commentPura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Pura Uluwatu mempunyai beberapa pura pesanakan, yaitu pura yang erat kaitannya dengan pura induk. Pura pesanakan itu yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding dan Pura Dalem Pangleburan. Masing-masing pura ini mempunyai kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama pada hari-hari piodalan-nya. Piodalan di Pura Uluwatu, Pura Bajurit, Pura Pererepan dan Pura Kulat jatuh pada Selasa Kliwon Wuku Medangsia setiap 210 hari. Manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu adalah Dewa Rudra.
Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar, bahkan even internasional seringkali diadakan di sini. Ombak pantai ini terkenal amat cocok untuk dijadikan tempat selancar selain keindahan alam Bali yang memang amat cantik.
Perjalanan spiritual ke Pura Uluwatu ini dilakukan bersama dengan Sekaa Teruna Teruni Eka Manggala Danendra, Banjar Tengah Kelurahan Peguyangan, Denpasar Bali.
Tirta yatra rutin di pulau Bali ini dilakukan oleh Sekaa Teruna Teruni untuk menjalin keakraban sekaligus tamasya dan mendekatkan kerohanian kepada Sang Pencipta.
Sungguh menyenangkan melakukan perjalanan spiritual persembahyangan bersama para pemuda pemudi. Suasana semakin khusuk dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang dijunjung erat.
Sepulangnya dari Pura Ulawatu, kami semua bergerak menuju Pantai Mertasari ada peluncuran layang-layang janggan terbesar di dunia yaitu Naga Raja.
Untuk siang hari ini, ekor dari Naga Raja terputus pada saat mengudara sehingga belum bisa menyaksikan terbang sempurnanya, namun kami semua sudah senang dan riang… eeaaaaaa…..
Yah demikianlah sekilas sharing kebahagiaan kami pada hari ini. Semoga kita semua bahagia dan sehat selalu sobats, astungkara.
Terima kasih sudah berkunjung sahabat, sampai jumpa lagi di lain waktu, bila berkunjung ke Bali jangan lupa main ke Pura Uluwatu ya atau Pantai Mertasari. hehehehe. Semoga harinya semakin bahagia dan menyenangkan.
Untuk mengetahui Pura Uluwatu lebih rinci teman-teman bisa berselancar di situs Wikipedia, Sejarah Uluwatu.