Journey to the Temple of the King “Pura Lempuyang Luhur”

14040007_1035690693196860_210581868013736567_n

Dahulu Puncak gunung Lempuyang ini disebut dengan puncak Bisbis, mungkin dihubungkan dengan kondisi alam yang selalu berkabut dan sering turun hujan gerimis, sebagai puncak yang terakhir atau penghabisan.

Pura ini disebutkan dalam dewata nawa sanga sebagai tempat untuk memuja Dewa Iswara, dilambangkan dengan warna putih sebagai dewa pengemban dharma.
 
Gunung ini sekarang lebih dikenal dengan nama Lempuyang Luhur.

14040148_1035688789863717_7873202899621015466_n

Perjalanan spiritual di Lempuyang Luhur ini dilakukan bersama dengan A.A.N. Wiradharma dari Puri Peguyangan Denpasar.
14051554_1035689566530306_7133266088891988700_n
Ya kami berdua sangat gemar melakukan tirta yatra mengunjungi tempat spiritual, sekedar untuk menikmati suasana dan mencari inspirasi.
14054961_1035689139863682_8818678149779360626_n
Dalam perjalanan kali ini, kami pertama kali menyewa penduduk setempat untuk membawakan pejati, maklum energi sedang habis-habisnya setelah bertempur menaiki gunung Catur 2.020 mdpl dalam perjalanan di Pura Puncak Mangu, Badung Bali.
14063733_1035690419863554_71208672311761330_n
Penduduk lokal sini, misal ibu pembawa banten, sangat kuat dan tangguh dalam menaiki dan menuruni Lempuyang yang lumayan tinggi. Di sepanjang perjalanan kita akan bertemu dengan gerombolan monyet, king dom of magic.
14063786_1035680559864540_2789162920331564023_n
Konon Pura ini dikerumuni oleh pasukan wanara yang dipimpin oleh seorang raja King, ya mungkin mirip seperti Hanoman dalam kisah Ramayana.
14063786_1035689609863635_2165724793406542274_n
Bila berkunjung ke Pura Lempuyang Luhur, sempatkanlah membawa makanan ringan untuk diberikan kepada pasukan kera yang senantiasa melucu dan unyu-unyu.
14063854_1035690639863532_821291382872836549_n
Untuk menyewa pembawa banten, dilakukan tawar-menawar di tempat. Karena kami merasa sedikit kasihan kepada ibu, maka disepakati 100 ribu naik turun.
14064247_1035690459863550_2404851137545805348_n
Untuk menemukan lokasi Pura Lempuyang Luhur lumayan seru juga karena banyak jalan berkelok ditemani tebing yang curam, sahabat jangan ngebut ya di sepanjang jalan ini.
14064260_1035689003197029_701638103828957366_n
Bila menggunakan mobil, makan akan parkir di parkiran dan jalan kaki menuju pelinggih pertama. Biasanya ada ojek yang menawarkan untuk mengantar ke titik point pertama. Ya kalau sahabat ingin olahraga, bisa berjalan kaki, namun bila terkejar waktu / lelah boleh menggunakan ojek, harganya sekitar 10 – 15 ribu rupiah.
14067569_1035690563196873_7831630397415397795_n
Dalam perjalanan ini kami beruntung karena di malam hari bertemu dengan sekumpulan kunang-kunang biru, sangat indah dan mempesona, terima kasih atas karunianya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
14067610_1035689973196932_3537314843698974717_n
Bahwasanya dalam berdoa hingga pada akhirnya kita dianjurkan untuk tidak memohon apa-apa. Ya kedamaian itu tentang rasa, bukan keinginan yang menggebu-gebu… eeaaaa.
14068267_1035689279863668_2947244920882516533_n
Bahkan hingga tiba di puncak Lempuyang, kami membuka sebotol Bir Bintang yang sudah dibawa dari bawah. sejenak menghangatkan suasana di tengah rinai dedaunan syahdu nan asri.
14088395_1035690319863564_4765588868242289576_n
Di utamaning mandala, lokasi persembahyangan, terdapat sekumpulan pohon bambu yang mengeluarkan tirta suci.
14088639_1035689446530318_3584777191704624110_n
Perlu diingat para sahabat sebelum berangkat ke Lempuyang Luhur Temple, sebaiknya mengisi perut dulu dengan makanan agar perjalanan mendaki semakin sehat dan menyenangkan.
14088672_1035688933197036_4392780593192908590_n
Dan di utamaning mandala pun, kami memiliki kesempatan pada kali ini melihat segerombolan orang sembahyang, dimana salah seorang wanita berpakaian serba hitam kerauhan (istilah kasarnya kemasukan), sungguh spiritual yang gaib dan penuh makna.
14089147_1035690159863580_1758282227013855681_n
Untuk mencapai puncak Lempuyang diriku sendiri melepas baju, karena secara mistis, entah kenapa, pada saat tidak memakai baju, diriku berhasil sampai puncak, dibandingkan pada saat pakai baju, jantung terasa ingin copot.
14089308_1035690269863569_9129213685570325401_n
Okay lah brader inilah kegilaan kami di masa muda ini, masa yang penuh gairah, masa yang penuh energi dan kegembiraan. Hidup ini begitu indah untuk dilewatkan.
14095795_1035688396530423_2053318144443122756_n14095846_1035690493196880_2064520180629842911_n14100342_1035689213197008_1245278124190148912_n-114100342_1035689213197008_1245278124190148912_n14100406_1035689519863644_6664301411405115023_n14100489_1035689736530289_3652945330899796412_n14102278_1035688793197050_5870945346597934865_n14102434_1035689829863613_7089915055422513969_n14102462_1035689339863662_4889673439567845956_n14102564_1035689699863626_6366142417061684038_n14102575_1035689486530314_4673637354577000197_n14117746_1035689413196988_2815434384349420665_n14117788_1035689059863690_2805920812382909143_n14117874_1035690073196922_4658921333360890190_n14117889_1035688876530375_6489647323077894977_n14141856_1035690196530243_6448092663393297666_n
Terima kasih ya sobat sudah berkunjung di blog ini, selamat menikmati hari dan jangan lupa mampir ke Pura Lempuyang Luhur pada saat liburan atau pelesiran ke Bali. Salam damai dari Made Komo dan Turah Agung, dari Puri Peguyangan Denpasar Bali. Semangat kita menikmati hari, semoga sehat selalu, panjang umur, dan bahagia hingga akhir masa. Astungkara.
14183753_1035690543196875_265896611298879606_n14183813_1035689883196941_907915756734087010_n14183865_1035689319863664_6662281686950366455_n14184404_1035689783196951_4018691614629179390_n14184471_1035689639863632_3159443168736156853_n14184471_1035690109863585_6784278891580656074_n

Terima kasih sudah berkunjung sobat, untuk mengetahui Pura Luhur Lempuyang lebih rinci kawan-kawan bisa berselancar di situs Babad BaliInput Bali,  dan parris bali