Rangkaian Penyambutan Tahun Caka 1938

Rangkaian penyambutan tahun Caka 1938, pemerintah kota Denpasar melakukan kompetisi pembuatan ogoh-ogoh.

IMG_1051

Salah satu ogoh-ogoh yang sempat aku kunjungi bersama teman-teman yaitu Bhoma Pralaya.

IMG_1052

Ogoh-ogoh ini keesokan harinya ternyata mendapatkan poin tertinggi sekota Denpasar. Sungguh seni banget sekaa teruna yang membuat ogoh-ogoh ini.

IMG_1055

Sempat juga melihat ogoh-ogoh dengan cerita yang hampir sama seperti ogoh-ogoh di banjar Tengah Peguyangan, yaitu Sapuh Leger.

IMG_1056IMG_1057IMG_1058

Dari Denpasa Utara hingga Selatan kami memantau pembuatan ogoh-ogoh, sekedar sebagai inspirasi. hehe.

IMG_1059IMG_1061

Ada juga ogoh-ogoh Detya Mara Vasavatti dan Subali vs Sugriwa.

IMG_1062

Tidak ketinggalan ogoh-ogoh Ganesha menunggangi tikus.

IMG_1066

Sampai ogoh-ogoh Medusa dari Eropa.

IMG_1147

Sungguh kreatif dan inovatif pemuda bali dalam mengkreasikan seni budaya melalui ogoh-ogoh dalam penyambutan Nyepi yang semarak ini.

IMG_1151

Rangkaian penyambutan Nyepi 1938 ini dimulai dengan proses Melasti di pantai Padang Galak Bali.

IMG_1154

Ada Gede Andi Prasetya, Putu Mahendra, dan Gede Yudhi Permadhi yang menemani menikmati sunrise.

IMG_1157 - Copy

Sempat dilakukan patroli di bekas gedung Festival Bali.

IMG_1158

Gedung Festival Bali merupakan tempat dilakukannya uji nyali Masih Dunia Lain.

IMG_1160

Kawasan magis ini begitu mistik dan gaib.

IMG_1163

Sebelum melanjutkan patroli dilakukan sembahyang bareng di pesisir pantai Padang Galak.

IMG_1164

Berikut beberapa foto-foto teman yang ikut menikmati aura magis Taman Bali Festival.

IMG_1165

Tampak juga beberapa penjaga keamanan / Pecalang juga ikut menikmati kawasan angker ini.

IMG_1166

Huka – huka men!

IMG_1167

Seram namun kadang bikin penasaran.

IMG_1168

Hingga menembus semak belukar masuk ke dalam.

IMG_1169

Setelah tembus di pesisir pantai kami menaiki tembok agar tidak memutar arah lagi menuju tempat semula.

IMG_1170

Seru juga jalan-jalan pagi ini, menyehatkan dan hati gembira.

IMG_1172

Matahari semakin meninggi, kami semua berpamitan dari pantai dan mengiringi Ida Bhatara menuju Pura masing-masing.

IMG_1177

Di suatu sore hari, penyambutan Nyepi dilanjutkan dengan proses melasti di Pura Pasih Kakul.

IMG_1187

Bersama Ibunda setelah itu mencari makan untuk sekedar mengisi perut dan mencari suasana.

IMG_1228

Patroli ogoh-ogoh dilanjutkan pada malam hari bersama Aan, Cipta, dan Dek Negara.

IMG_1229

Kali ini patroli bisa tembus hingga kabupaten Tabanan Bali.

IMG_1231

Hampir saja kami tiba di Tanah Lot namun kita urungkan dulu niat tersebut.

IMG_1233

Kebanyakan ogoh-ogoh di Tabanan merupakan ogoh-ogoh bongkar pasang.

IMG_1234

Seram sih memang, dibuat segede mungkin untuk menambah aura dan mempengaruhi sugesti orang.

IMG_1236

Malam melarut, dilanjutkan patroli ogoh-ogoh Banjar Tek-Tek Peguyangan, Gorrila.

IMG_1256

Hingga hari pengrupukan dilanjutkan dengan pengarakan ogoh-ogoh dan kumpul bersama menghangatkan suasana.

IMG_1269

Inilah pentolan Sekaa Teruna Eka Manggala Danendra, Banjar Tengah Kelurahan Peguyangan. Ada Andi Kokek, Wayan Asmarajaya, Gung Yoga, Ketut Wintara, I Nyoman Radityawan, Sholind, Agus Peklok, Kuduk, Yan Ferry, dan Mang Erick.

IMG_1270

Nyepi pun dimulai, amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan.

IMG_1274

Malam hari gelap gulita, hanya pecalang dan orang khusus yang boleh bertugas keliling untuk mengamankan situasi.

IMG_1281

Satu hari setelah Nyepi disebut dengan Ngembak Geni. Hari ini diriku dan Putu Nuniek Hutnaleontina berkumpul di Bongkase dengan keluarga besarku. Ada Aristawati, Maya Ritawati, Komang Trisna, Gracia, Willy, Ratna, Ibu Sri, Pak De Ama, Pak De Sukartha, Bu Tut, Pak Mang Bangbing, Bu Anik, Anik, dan Kadek Koleh, juga Pak Man Sudana.

IMG_1285

Di hari Ngembak Geni ini kita pesta duren, makan bareng dan menikmati sore bersama. Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Mu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Semoga di tahun Caka 1938 ini semuanya lebih baik dan lebih berarti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. hehe. Astungkara.